TEORI-TEORI PENDIDIKAN
ISLAM
Memajukan Lembaga Pendidikan Islam Dengan Metode Multiple
Intelligences Research
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Dr. Ari Anshori, M.Ag
DISUSUN OLEH:
SEBASTIAN WISNU AJI
(G000140137)
KELAS D (2) Tarbiyah
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang dikaruniai akal dan naluri sejak
lahir ke dunia. Dengan akal manusia bisa berpikir dan memperoleh pengetahuan.
Naluri manusia untuk tumbuh dan berkembang membuat manusia memiliki sifat
keingintahuan tentang apa yang dilihat dan dirasakan di sekitarnya. Selain itu,
manusia juga mempunyai potensi diri yang jika dikembangkan akan membentuk
manusia yang cerdas dan unggul. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi
manusia adalah melalui pendidikan.
Manusia yang hidup di dunia ini tidak terlepas dari pendidikan,
semua pasti pernah mendapatkan pendidikan, baik pendidikan secara formal maupun
non formal, pendidikan formal diperoleh dari sekolah sedangkan pendidikan non
formal diperoleh dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
Di dalam ajaran Islam
pendidikan sering disebut dalam beberapa Ayat Al qur’an dan Hadits, bahkan Nabi
Muhammad SAW mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu. Hal ini mencerminkan
akan pentingnya pendidikan bagi umat islam.
Pada masa modern
ini, dunia pendidikan didominasi oleh pengetahuan barat. Walaupun demikian,
pada masa kontemporer ini para ilmuwan islam telah banyak memadukan pengetahuan
modern dengan pengetahuan islam. Hal ini terbukti dengan adanya karya-karya
seperti buku-buku yang mengkaji tentang pendidikan yang didasarkan pada ajaran
islam, misalnya karya Nidhal Guessoum yang berjudul Islam’s Quantum Question.
Buku itu membahas tentang bagaimana cara membangun islamic science. Selain
itu, di perguruan tinggi yang berbasis islam juga mencantumkan mata kuliah ilmu
pendidikan islam di dalam kurikulumnya.
Semakin berkembangnya teori pendidikan berdampak pada teori pembelajaran disekolah. Para ilmuwan di
barat seperti berlomba-lomba mencari cara untuk mengembangkan pendidikan. Misalnya: Howard Gardner yang mengembangkan
teori pembelajaran multiple intelligens
ataupun Bobbi De Porter yang mengembangkan Quantum Learningnya. Hal itu terjadi
juga di Indonesia. Munif Chatib misalnya,
Ia mengadopsi langsung dari teori yang dikembangkan Gardner.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Teori Pendidikan Islam itu?
2.
Bagaimana
cara memadukan pendidikan modern dan pendidikan
islam?
3.
Bagaimana
strategi yang efektif untuk memajukan sekolah berbasis islam islam?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
tentang teori-teori pendidikan islam.
2.
Mengetahui
cara memadukan pendidikan modern dan pendidikan islam.
3.
Mengetahui
strategi yang efektif untuk memajukan sekolah berbasis islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pendidikan
Islam
Pendidikan merupakan
salah satu disiplin ilmu yang menarik untuk dikaji, karena pendidikan bertalian
erat dengan kehidupan manusia. Semua manusia umumnya pernah mengenyam
pendidikan. Pendidikan bukan hanya terbatas pada ruang dan waktu saja semisal
di sekolah, akan tetapi pendidikan bisa didapat melalui lingkungan ataupun
masyarakat. Sebelum membahas pendidikan islam, penulis menjelaskan pengertian
pendidikan dalam makna umum terlebih dahulu. Beberapa ahli mempunyai pendapat
masing-masing dalam mendefinisikan pendidikan.
Menurut bapak
pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara menyatakan pendidikan
umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin),
pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan
masyarakatnya.[1] Selain itu, menurut John Dewey dari segi hakikatnya, pendidikan
berarti perkembangan dari sejak lahir sampai menjelang kematian dan pendidikan
juga berarti sebagai kehidupan. Education is growth, development and lie.
Pendidikan tidak mempunyai tujuan dari luar dirinya, melainkan terdapat dalam
pendidikan itu sendiri.[2]
Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, karena pendidikan
merupakan proses membentuk manusia yang utuh dan pribadi yang maju. Mengubah
dari yang tidak mengetahui sesuatu menjadi mengetahui tentang segala yang bisa
dipelajari.
Menurut ajaran
islam, pendidikan sangat ditekankan kepada para pemeluknya. Terbukti dengan
banyaknya ayat Al
qur’an ataupun hadits yang menyinggung tentang pendidikan.
Dalam istilah islam,
pendidikan juga dapat diartikan sebagai Al Tarbiyah, Al Ta’lim, Al Ta’dib, Al
Tahdzib, Al Wa’dz, Al Riyadhah, Al Tazkiyah, Al Talqin, Al Tadris, Al Irsyad
dan lain sebagainya. Al Naquib Al-attas mengartikan Ta’dib sebagai pengenalan
dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang
tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan,
sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuatan dan keagungan
tuhan.[3]
Menurut M. Yusuf Al Qurdlowi pendidikan islam adalah pendidikan manusia
seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilanya,
karena itu pendidikan islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkan untuk
menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatanya, manis dan
pahitnya.[4]
Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa
pendidikan islam bertujuan untuk membentuk pribadi yang cerdas dan mempunyai
pengetahuan yang luas untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu hidup yang bahagia
dengan mengakui keagungan Allah SWT.
2. Memadukan pendidikan Islam dengan
pengetahuan modern
Saat ini didunia pendidikan sangat didominasi
oleh bangsa barat dengan modern sciencenya. Pengetahuan yang disertai dengan
teknologi canggih membuat manusia saat ini berkiblat pada dunia barat. Harus diakui
bahwa umat islam masih tertinggal dari sains barat. Sebagai contoh
adalah penerapan kurikulum di jenjang pendidikan yang mayoritas berorientasi
pada pengetahuan yang bersumber dari barat.
Hal ini membuat para ahli yang beragama islam
mencoba membuat terobosan baru dengan membuat teori-teori yang bertujuan untuk
memajukan dunia islam, salah satunya melalui pendidikan. Nidhal Guessoum,
seorang ilmuwan dari Aljazair yang terkenal dengan bukunya Islam’s Quantun
Question membahas berbagai pandangan tentang Islam dan Sains di masa mendatang
dan perkembangan pendidikan di dunia Islam. menceritakan pengalaman pribadinya
sebagai seorang guru dan ilmuwan. Ia menyarankan agar para pelajar Muslim
memiliki kesadaran untuk mempelajari ilmu pengetahuan sebagai sarana untuk
memahami filsafat ilmu dan sejarah yang terkait dengan Islam secara
komprehensif.
Guessoum mengajak umat Islam bergandengan
tangan dengan sains modern (ilmu pengetahuan yang dihasilkan di luar Islam),
serta menjauhkan prasangka terhadap Barat. Upaya rekonsiliasi antara Islam dan
sains pada konteks kekinian dilakukan secara metodologis yang didasarkan pada
basis-basis epistemologis. bagian ini mengetengahkan isu-isu kontemporer sains
yang dihadapkan pada Islam. Guessoum membahas bagaimana intelektual Muslim
merespon tema kosmologi, teleologi, dan evolusi modern. Guessoum memandang
bahwa dunia Islam perlu merumuskan pertanyaan ilmiah secara serius dan
komprehensif. Jika Islam berhasil mewujudkan hal ini, maka Islam akan mampu
berdiri tegak mengibarkan bendera kejayaan tanpa menutup diri dari pengaruh
barat.[5]
3. Multiple Intelligences Research (MIR) untuk
mendukung kemajuan Pendidikan Islam
Beberapa cara dilakukan oleh pemerintah maupun
sekolah untuk menemukan cara efektif memajukan kualitas pendidikan. Salah satu
ilmuan indonesia, Munif Chatib, seorang CEO sebuah lembaga konsultan dan
pelatihan pendidikan memperkenalkan metode
riset yang diberi nama Multiple
Intelligences Research (MIR). MIR ini terinspirasi dari dua tokoh barat yang
terkenal dengan teori Multiple Intelligensnya yaitu Howard Gardner dan tokoh
Quantum Learning, Bobby de Porter.
Multiple Intelligences Research (MIR) merupakan
sebuah riset yang ditujukan kepada siswa dan orang tuanya untuk mengetahui
kecenderungan kecerdasan siswa yang paling menonjol dan berpengaruh, bukan alat
tes seleksi masuk. Melalui MIR, siswa dan guru dapat mengetahui banyak hal,
seperti grafik kecenderungan kecerdasan siswa, gaya belajar siswa, dan kegiatan
kreatif yang disarankan, yang berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain.[6]
Dengan riset MIR ini akan didapat hasil yang
digunakan untuk metode pengajaran di dalam kelas. Kecerdasan siswa yang
berbea-beda menuntut guru untuk menemukan cara yang efektif dan menarik dalam
menyampaikan materi pelajaran. Semua siswa pada dasarnya mempunyai potensi
masing-masing yang jika ditangani dengan benar akan membentuk pribadi yang
cerdas dan unggul.
B. LAPORAN
Didaerah Bondowoso, Jawa Timur, terdapat sekolah yang kini
berkembang menjadi salah satu sekolah unggulan di Jawa Timur, sekolah itu
adalah SMP Yayasan Islam Malik Ibrahim (YIMI) Full Day School Gresik. Tak
banyak yang tau sebelumnya bahwa sekolah yang awalnya bernama SMP Malik Ibrahim
Gresik ini hampir ditutup oleh Dinas Pendidikan setempat karena kurangnya minat
masyarakat untuk menyekolahkan anaknya disekolah ini. Memang citra sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1912
ini di mata masyarakat tidak baik. Hal itu dikarenakan bangunan sekolahnya yang
sudah kuno dan jumlah penerimaan siswa yang sangat sedikit.
Sekolah yang dulunya
mendapat citra buruk di masyarakat itu kini berkembang dengan bangunan lebih
bagus serta memiliki prestasi yang bagus. Salah satu buktinya adalah SMP YIMI
Gresik meluluskan siswanya dengan nilai rata-rata Unas 27,50. Nilai tertinggi
diraih sekolah bertaraf internasional SMP 1 Gresik dengan nilai rata-rata
27,58. Dengan berpredikat sebagai sekolah debutan, sekolah ini berhasil
meluluskan siswanya 100 persen. Seiring dengan perubahan itu, SMP YIMI Gresik
kini mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Sekolah ini menggunakan Metode
riset Multiple Intelligences Research saat penerimaan siswa baru. Metode ini
tidak hanya memilih siswa yang pandai saja, semua siswa bisa masuk sekolah ini
selama belum penuh kuotanya.[7]
C. ANALISIS
Seluruh lembaga pendidikan islam sejak tahun 1975 sudah menerapkan
kurikulum yang integrated antara ilmu agama dan ilmu umum. Adanya progam
pembaharuan pendidikan islam melalui dana yang diusahakan dari berbagai lembaga
donor internasional yang dikoordinasikan pelaksanaanya oleh Kementerian Agama
Republik Indonesia dilakukan pengembangan kurikulum yang integrated dan
menerapkan konsep pendidikan yang progesif, juga dilakukan pengembangan sarana,
prasarana, laboratorium dan sebagainya.[8]
SMP YIMI Gresik
merubah bangunanya menjadi modern karena ingin menyesuaikan dengan perkembangan
zaman. Lingkungan yang lebih baik akan memberikan kesan bahwa sekolah ini sudah
berubah. Dengan proses penerimaan siswa yang tidak mementingkan tingkat
kecerdasan siswa, sekolah ini siap untuk menerima siapapun walaupun kondisi
siswa yang beragam. Sekolah ini meyakini bahwa setiap individu memiliki
kecerdasan. Sekolah ini lebih mementingkan process dari pada input. Tak
jarang para guru kesulitan menghadapi anak yang memiliki watak yang beraneka ragam,
seperti anak yang nakal, anak yang pemalu, anak yang tidak bisa mengendalikan
dirinya dan lain sebagainya.
Dengan metode
Multiple Intelligences Research, sebuah metode yang diadopsi dari barat oleh
Munif Chatib ini memberikan dampak positif terhadap lembaga pendidikan islam.[9]
Untuk menjadi sekolah islam yang unggul tidak hanya terpaku pada ilmu yang
berhubungan dengan islam saja, tetapi juga mengambil pengetahuan dari barat dan
memadukan keduanya dengan tujuan untuk memajukan pendidikan pada umumnya dan
pendidikan islam pada khususnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan
merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam
ajaran Islam sangat menekankan tentang pendidikan, yaitu pendidikan yang
mengarah kepada kebaikan. Pendidikan saat ini berkembang dengan pesat. Berbagai
inovasi dalam pendidikan tercipta guna mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi, tak terkecuali dalam dunia pendidikan islam. Untuk merespon hal itu
pendidikan islam berusaha memajukan pengetahuan islam dengan cara memadukan
pengetahuan tentang agama islam dan pengetahuan modern. Hal itu terbukti dalam
lembaga pendidikan berbasis islam yang
menerapkan kurikulum yang berisi perpaduan antara pengetahuan agama dan
pengetahuan modern. Sekolah yang berbasis islam kini mempunyai beragam inovasi
dalam memajukan pendidikan, salah satunya yaitu metode Multiple Intelligences
Research.
B. SARAN
Untuk memajukan pendidikan islam agar bisa bersaing di era global,
kita harus mempelajari pengetahuan modern, tidak hanya mempelajari ajaran agama
saja. Setiap lembaga pendidikan yang berbasis islam harus berinisiatif untuk
memajukan pendidikan islam dengan memadukan antara pengetahuan agama dan
pengetahuan modern. Dengan pengetahuan agama dan modern yang seimbang akan
membentuk peradaban islam yang maju di masa yang mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Chatib,
Munif. 2009. Sekolahnya Manusia. Bandung: Kaifa
Nata,
Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Zainal,
Veithzal Rivai. Bahar, Fauzi. 2013. ISLAMIC EDUCATION MANAGEMENT, dari
teori ke praktik, mengelola pendidikan secara profesional dalam perspektif
islam. Jakarta: Raja grafindo Persada
Nata, Abuddin. 2012. Pemikiran Pendidikan
Islam Dan Barat. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Abuddin Nata, Abuddin. 2012. Kapita Selekta Pendidikan Islam, isu-isu kontemporer tentang
pendidikan islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
http://www.academia.edu/7490413/Resensi_Buku_Islamss_Quantum_Question_Reconciing_Muslim_Tradition_and_Modern_Science_-NIDHAL_GUESSOUM diakses pada tanggal 18 Mei 2015
[1]Ki Hadjar Dewantara dalam Prof.
Dr. H. Veithzal Rivai Zainal, SE, MM, MBA dan Dr. H Fauzi Bahar, M.Si, ISLAMIC EDUCATION
MANAGEMENT, dari teori ke praktik, mengelola pendidikan secara profesional dalam
perspektif islam, Jakarta, Raja grafindo Persada,2013, hal.71
[2] John Dewey dalam Prof.
Dr. H. Abuddin Nata, MA, Pemikiran Pendidikan Islam Dan Barat, Jakarta,
Raja Grafindo Persada, 2012, hal. 223
[3] Al-Naquib al-attas dalam
Prof. Dr.H Abuddin Nata, MA, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana Prenada
Media Group, 2010, hal.14
[4] Prof. Dr. H. Veithzal Rivai Zaenal, SE, MM, MBA dan Dr. H Fauzi
Bahar, M.Si, ISLAMIC EDUCATION MANAGEMENT, dari teori ke praktik,
mengelola pendidikan secara profesional dalam perspektif islam, Jakarta, Raja grafindo Persada, 2013, Hal. 73
[5]http://www.academia.edu/7490413/Resensi_Buku_Islamss_Quantum_Question_Reconciing_Muslim_Tradition_and_Modern_Science_-NIDHAL_GUESSOUM
[8] Prof. Dr.H Abuddin Nata, MA, Kapita selekta pendidikan islam, isu-isu kontemporer tentang pendidikan
islam, jakarta, raja grafindo persada, 2012, hal. 369
[9] Munif Chatif adalah
mantan Direktur Lembaga Pendidikan YIMI Gresik yang sekarang menjabat sebagai
CEO Next Worldview, sebuah lembaga konsultan dan pelathan pendidikan, Ia pernah
belajar langsung dari Bobby de Porter dan Howard Gardner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar