Sabtu, 25 Oktober 2014

contoh makalah ilmu pendidikan



PENDIDIKAN SEBAGAI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN














DISUSUN OLEH:
SEBASTIAN WISNU AJI
G000140137
KELAS D (1) tarbiyah
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH SURAKARTA
KATA PENGANTAR


Segala puji atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada permata alam, junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta sahabatnya hingga hari kiamat nanti.
Makalah ini berjudul “Pendidikan Sebagai Pengembangan Kepribadian” yang disusun berdasarkan referensi yang valid dan dikembangkan dengan keterbatasan kemampuan penulis. Apabila ada kesalahan penulisan kata, penulis menyampaikan permintaan maafnya.
Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa bermanfaat serta membuka mata kita akan pentingnya pendidikan untuk membentuk suatu kepribadian yang baik. Penulis akan sangat berterima kasih atas saran dan kritik yang membangun. Jazakumullah khairan katsiran.


                                                                               Klaten, 22 september 2014

SEBASTIAN WISNU AJI      








DAFTAR ISI

                                                         
KATA PENGANTAR                                                                     2
DAFTAR ISI                                                                                    3
BAB  I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah........................................................................ 4
B. Rumusan masalah                                                                        4
C. Tujuan                                                                                          4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan                                                                  5
B. Tujuan dan pentingnya pendidikan............................................. 5     
C. Pengertian dan analisis kepribadian............................................ 6     
D. Peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian........... 7     
BAB III PENUTUP         
A. Kesimpulan                                                                                  9
B. Saran                                                                                            9
DAFTAR PUSTAKA                                                                       10






BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah
Pendidikan merupakan investasi untuk masa depan. Maju mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendidikan warganya. Salah satu tujuan berdirinya negara ini adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Setiap manusia pasti pernah merasakan pendidikan, baik secara formal (di lembaga pendidikan resmi) maupun non formal (belajar dari orang tua, lingkungan sekitar ataupun lainya).
Pendidikan sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang yaitu dengan terciptanya moral ataupun tingkah laku yang baik maupun buruk dari pribadi seseorang. Pendidikan seharusnya ditanamkan sejak dini, karena pelatihan sejak dini adalah hal terpenting bagi anak untuk pembentukan kepribadianya (James Julian M,2008:26).
Dengan adanya fakta bahwa pendidikan adalah pilar utama dari pengembangan kepribadian seseorang, maka tugas orang tua dan instansi pendidikan adalah mendidik anak sejak dini agar bisa menghasilkan insan kamil, berbudi pekerti luhur yang bermanfaat bagi bangsa ini.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah:
Bagaimana menanamkan pentingnya pendidikan bagi seseorang?
Bagaimana cara mendidik anak agar mempunyai kepribadian yang baik?
C. Tujuan
Mengetatahui bagaimana menanamkan kesadaran kepada seseorang akan pentingnya pendidikan. Dan mengetahui bagai mana cara memberikan pendidikan kepada seseorang agar mempunyai kepribadian yang baik.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian anak, yang berlangsung baik dalam keluarga,sekolah maupun di masyarakat dan berlangsung seumur hidup (Ki Fudyartanta,2010:9).
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara atau masyarakat dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan dan teknik penilaian yang sesuai (B. Suryosubroto,2010:2)
Para ahli mempunyai bermacam-macam pandangan tentang pengertian pendidikan. Dari beberapa pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan adalah pengembangan potensi dan kemampuan  anak yang dilakukan secara sengaja untuk membentuk pribadi yang baik dalam kehidupan kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Seseorang bisa mendapat pendidikan dari keluarga, lingkungan maupun sekolah. Pendidikan sebaiknya ditanamkan sejak dini karena masa anak-anak adalah masa pembentukan karakter dari seseorang.
B. Tujuan dan pentingnya pendidikan
Menurut Undang-Undang RI (Pasal 3 No.20 Tahun 2003)  tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pendidikan diupayakan untuk memberikan wawasan dan pengalaman kepada seseorang untuk menentukan tujuan hidup dan memiliki pandangaan kedepan yang lebih baik. Seseorang diharapkan mempunyai karakter yang baik dan memiliki pandangan luas untuk mempermudah menggapai cita-cita.
Pada era globalisasi ini seseorang dituntut untuk bisa bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan hidup. Persaingan mendapatkan pekerjaan,peluang bisnis atau lainya yang memerlukan keuletan,kreatif dan lainya seharusnya dilandasi dengan karakter yang baik. Dengan pendidikan diharapkan setiap insan dapat memiliki karakter dan mudah beradaptasi secara cepat dan tepat di lingkungan manapun dengan akhlak yang mulia.
C. Pengertian dan analisis kepribadian
Kepribadian adalah cara seseorang berespons terhadap masalah, bersifat unik, dinamis yang merupakan hasil interaksi fisik/genetik, environment, emosional, cognition, serta menunjukkan cara individu dalam mengelola waktunya ( Adang Hambali,2013).
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan berperilaku yang baku atau berpola dan konsisten sehingga menjadi ciri khas pribadinya (Horton, 1982:12).
Kepribadian setiap orang pasti berbeda beda. Manusia yang satu dengan yang lain mempunyai sikap atau respon yang berbeda dalam menghadapi situasi tertentu. Penyebab dari kepribadian seseorang adalah ada dalam perkembangan mental dan modal yang Ia berhasil munculkan lewat sikapnya, power kehendaknya serta kebaikan lainya (James Julian M 2008:15).
Kepribadian serta karakter  seseorang terbentuk sejak dini. Menurut Ki Fudyartanta(2010:217) tahap perkembangan jiwa anak secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Masa kanak-kanak: umur 0-3 tahun
2. Masa kanak-kanak bermain: umur 3-5 tahun
3. Masa usia sekolah: umur 6-12 tahun
4. Masa remaja: umur 13-20 tahun
5. Masa dewasa: umur 21-50 tahun
Dalam perkembanganya kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Syamsul syarif (2007:20) secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian yaitu faktor hereditas (genetika) dan faktor lingkungan(environment).
Faktor genetika merupakan faktor pembawaan sejak lahir dan melekat kepada diri seseorang seperti kecenderungan dasar diantaranya bakat, potensi diri/ IQ, kepekaan. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor yang berasal dari pengalaman dan lingkungan sekitar misalnya linkungan keluarga, sekolah ataupun pergaulan dengan teman.
D. Peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian
Pendikan pada hakikatnya harus memungkinkan perkembangan tiga hubungan dasar kehidupan manusia: hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, pendidikan harus mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi, kesadaran bermasyarakat dan kesadaran lingkungan.
Pendidikan yang paling penting adalah dari orang tua. Orang tua seharusnya membimbing anaknya sejak lahir dengan kelembutan dan menanamkan sikap yang baik. Tidak hanya membimbing dan mengajari, tapi juga dengan teladan atau contoh. Sehingga anak akan terpengaruh dengan lingkungan yang baik.
Setiap negara pasti menekankan pendidikan kepada warga negaranya. Karena tingkat pendidikan dan kecerdasan warga suatu negara sangat mempengaruhi maju mundurnya suatu bangsa. Melalui sekolah atau lembaga pendidikan lainya, pemerintah memberlakukan kurikulum pendidikan. Dalam hal ini setiap pendidik ataupun guru diharuskan bisa menyampaikan pengajaran kepada siswa dengan efisien dan kompatibel.
 Oleh karena itu seorang pendidik di dalam menjalankan tugasnya, di samping mengajarkan ilmu pengetahuan juga harus dapat membuat hubungan timbal balik terhadap anak didik. Sebab pekerjaan guru itu menyangkut beberapa faktor yaitu :
  1. Jiwa atau kepribadian anak yang satu sama lainnya berbeda keadaannya, pertumbuhan dan perkembangannya serta wataknya, yang kesemua itu membutuhkan bimbingan yang tepat dari guru.
  2. Kepribadian guru itu sendiri merupakan alat yang sangat tajam bagi pelaksanaan pendidikan anak di dalam pendidikan sekolah, sehingga kepribadian guru menjadi ciri dari kesuksesannya.
  3. Ilmu pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru,seperti metodologi pengajaran, karena dengan ilmu pengetahuan inilah yang akan masuk pada jiwa anak didik.
Dengan mengerti cara mendidik yang benar, setiap guru dapat melihat dan mengembangkan potensi peserta didiknya. Seseorang yang bisa menemukan bakat dan potensi dirinya akan merasa terpacu untuk mengembangkan kemampuan dirinya jika ditangani dengan tepat.
Jika dari kecil sudah memiliki karakter yang baik, kemungkinan ketika dewasa juga akan memiliki kepribadian yang baik. Ketika dewasa diharapkan memiliki mental yang kuat, memiliki sifat kejujuran serta keuletan yang bisa bersaing pada era globalisasi ini. Dan pada akhirnya bisa meningkatkan taraf hidup.
 Berbeda dengan orang yang pernah mendapatkan pendidikan dari keluarga maupun sekolah. Orang yang tidak mendapatkan pendidikan atau bahkan menganggap pendidikan itu tidak penting biasanya memiliki karakter yang kurang baik. Orang yang tidak berpendidikan cenderung mempunyai sifat pesimis, mudah menyerah dan putus asa. Terkadang mudah terpengaruh lingkungan dan berdampak pada tingkah laku yang kurang baik. Dengan tidak mempunyai pendidikan dan karakter yang kuat, seseorang akan mudah kalah dalam persaingan hidup. Hal itu akan berakibat pada keterbelakangan dan kemiskainan.


















BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Pendidikan merupakan penentu kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan pilar utama dalam pengembangan kepribadian. Pendidikan karakter sebaiknya ditanamkan sejak dini. Melalui lembaga pendidikan atau sekolah yang menerapkan kurikulum pendidikan, guru dituntut untuk bisa mengoptimalkan potensi anak. Dengan berkembangnya potensi anak diharapkan dewasa nanti mempunyai mental yang kuat dan berkepribadian baik sehingga mampu bersaing di era global. Dan pada akhirnya terciptanya peningkatan taraf hidup.
B. Saran
Demi mewujudkan cita-cita bangsa penulis memberikan saran untuk tidak mengabaikan pendidikan. Untuk orang tua harusnya memberikan pendidikan kepada anaknya sejak dini. Dan untuk para guru agar bisa menerapkan kurikulum pendidikan dengan tepat.










DAFTAR PUSTAKA


Fudyartanta, ki. 2010. Membangun Kepribadian Watak Bansa. Jakarta: Pustaka Pelajar
Julian, james,M., John, Alfred. 2008. Belajar Kepribadian: The Accelerated Learning for personality. Yogyakarta: Pustaka Baca
Subroto, suryo, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Hambali, Adang dan Jaenudin,ujam. 2013. Psikologi Kepribadian. Bandung: Pustaka Setia
Yusuf,Syamsul, L.N, Nurihsan,Juntika. 2007. Teori Kepribadian. Bandung: Rosda Karya
Badan pembinaan hukum. 2010. Undang-Undang Negara RI. Jakarta: Kementeriaan Hukum dan HAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar