PENDIDIKAN SEBAGAI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
DISUSUN OLEH:
SEBASTIAN WISNU AJI
G000140137
KELAS D (1) tarbiyah
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYYAH SURAKARTA
KATA
PENGANTAR
Segala
puji atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada permata alam, junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta
sahabatnya hingga hari kiamat nanti.
Makalah
ini berjudul “Pendidikan Sebagai
Pengembangan Kepribadian” yang disusun berdasarkan referensi yang valid dan
dikembangkan dengan keterbatasan kemampuan penulis. Apabila ada kesalahan
penulisan kata, penulis menyampaikan permintaan maafnya.
Dengan
adanya makalah ini diharapkan bisa bermanfaat serta membuka mata kita akan
pentingnya pendidikan untuk membentuk suatu kepribadian yang baik. Penulis akan
sangat berterima kasih atas saran dan kritik yang membangun. Jazakumullah khairan katsiran.
Klaten, 22 september 2014
SEBASTIAN WISNU AJI
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah........................................................................
4
B.
Rumusan masalah
4
C. Tujuan
4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian pendidikan
5
B.
Tujuan dan pentingnya pendidikan.............................................
5
C.
Pengertian dan analisis kepribadian............................................
6
D.
Peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian........... 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
9
B.
Saran
9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan merupakan investasi untuk
masa depan. Maju mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
pendidikan warganya. Salah satu tujuan berdirinya negara ini adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan salah satu pilar
penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Setiap manusia pasti pernah
merasakan pendidikan, baik secara formal (di lembaga pendidikan resmi) maupun
non formal (belajar dari orang tua, lingkungan sekitar ataupun lainya).
Pendidikan sangat berpengaruh terhadap
kepribadian seseorang yaitu dengan terciptanya moral ataupun tingkah laku yang
baik maupun buruk dari pribadi seseorang. Pendidikan seharusnya ditanamkan
sejak dini, karena pelatihan sejak dini adalah hal terpenting bagi anak untuk
pembentukan kepribadianya (James Julian M,2008:26).
Dengan adanya fakta bahwa pendidikan
adalah pilar utama dari pengembangan kepribadian seseorang, maka tugas orang
tua dan instansi pendidikan adalah mendidik anak sejak dini agar bisa
menghasilkan insan kamil, berbudi pekerti luhur yang bermanfaat bagi bangsa
ini.
B. Rumusan masalah
Rumusan
masalah pada makalah ini adalah:
Bagaimana
menanamkan pentingnya pendidikan bagi seseorang?
Bagaimana
cara mendidik anak agar mempunyai kepribadian yang baik?
C. Tujuan
Mengetatahui
bagaimana menanamkan kesadaran kepada seseorang akan pentingnya pendidikan. Dan
mengetahui bagai mana cara memberikan pendidikan kepada seseorang agar mempunyai
kepribadian yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kemampuan dan kepribadian anak, yang berlangsung baik dalam
keluarga,sekolah maupun di masyarakat dan berlangsung seumur hidup (Ki
Fudyartanta,2010:9).
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja
dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar
bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga
negara atau masyarakat dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan dan
teknik penilaian yang sesuai (B. Suryosubroto,2010:2)
Para ahli mempunyai bermacam-macam
pandangan tentang pengertian pendidikan. Dari beberapa pendapat diatas penulis
dapat menyimpulkan bahwa pendidikan adalah pengembangan potensi dan
kemampuan anak yang dilakukan secara
sengaja untuk membentuk pribadi yang baik dalam kehidupan kehidupan keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Seseorang bisa mendapat pendidikan dari
keluarga, lingkungan maupun sekolah. Pendidikan sebaiknya ditanamkan sejak dini
karena masa anak-anak adalah masa pembentukan karakter dari seseorang.
B. Tujuan dan pentingnya pendidikan
Menurut Undang-Undang RI (Pasal 3 No.20
Tahun 2003) tujuan pendidikan adalah
untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pendidikan diupayakan untuk memberikan
wawasan dan pengalaman kepada seseorang untuk menentukan tujuan hidup dan
memiliki pandangaan kedepan yang lebih baik. Seseorang diharapkan mempunyai
karakter yang baik dan memiliki pandangan luas untuk mempermudah menggapai
cita-cita.
Pada era globalisasi ini seseorang
dituntut untuk bisa bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan hidup. Persaingan
mendapatkan pekerjaan,peluang bisnis atau lainya yang memerlukan
keuletan,kreatif dan lainya seharusnya dilandasi dengan karakter yang baik.
Dengan pendidikan diharapkan setiap insan dapat memiliki karakter dan mudah
beradaptasi secara cepat dan tepat di lingkungan manapun dengan akhlak yang
mulia.
C. Pengertian dan analisis kepribadian
Kepribadian adalah cara seseorang
berespons terhadap masalah, bersifat unik, dinamis yang merupakan hasil
interaksi fisik/genetik, environment, emosional, cognition, serta menunjukkan
cara individu dalam mengelola waktunya ( Adang Hambali,2013).
Kepribadian adalah keseluruhan sikap,
perasaan, ekspresi dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi dan
temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada
situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan berperilaku yang baku
atau berpola dan konsisten sehingga menjadi ciri khas pribadinya (Horton, 1982:12).
Kepribadian setiap orang pasti berbeda
beda. Manusia yang satu dengan yang lain mempunyai sikap atau respon yang
berbeda dalam menghadapi situasi tertentu. Penyebab dari kepribadian seseorang
adalah ada dalam perkembangan mental dan modal yang Ia berhasil munculkan lewat
sikapnya, power kehendaknya serta kebaikan lainya (James Julian M 2008:15).
Kepribadian serta karakter seseorang terbentuk sejak dini. Menurut Ki
Fudyartanta(2010:217) tahap perkembangan jiwa anak secara garis besar adalah
sebagai berikut:
1.
Masa kanak-kanak: umur 0-3 tahun
2.
Masa kanak-kanak bermain: umur 3-5 tahun
3.
Masa usia sekolah: umur 6-12 tahun
4.
Masa remaja: umur 13-20 tahun
5.
Masa dewasa: umur 21-50 tahun
Dalam perkembanganya kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Syamsul syarif (2007:20)
secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
yaitu faktor hereditas (genetika) dan faktor lingkungan(environment).
Faktor genetika merupakan faktor
pembawaan sejak lahir dan melekat kepada diri seseorang seperti kecenderungan
dasar diantaranya bakat, potensi diri/ IQ, kepekaan. Sedangkan faktor
lingkungan adalah faktor yang berasal dari pengalaman dan lingkungan sekitar
misalnya linkungan keluarga, sekolah ataupun pergaulan dengan teman.
D. Peranan pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian
Pendikan pada hakikatnya harus
memungkinkan perkembangan tiga hubungan dasar kehidupan manusia: hubungan
manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, pendidikan harus mampu meningkatkan
kemampuan berkomunikasi, kesadaran bermasyarakat dan kesadaran lingkungan.
Pendidikan yang paling penting adalah
dari orang tua. Orang tua seharusnya membimbing anaknya sejak lahir dengan
kelembutan dan menanamkan sikap yang baik. Tidak hanya membimbing dan
mengajari, tapi juga dengan teladan atau contoh. Sehingga anak akan terpengaruh
dengan lingkungan yang baik.
Setiap negara pasti menekankan
pendidikan kepada warga negaranya. Karena tingkat pendidikan dan kecerdasan
warga suatu negara sangat mempengaruhi maju mundurnya suatu bangsa. Melalui
sekolah atau lembaga pendidikan lainya, pemerintah memberlakukan kurikulum
pendidikan. Dalam hal ini setiap pendidik ataupun guru diharuskan bisa
menyampaikan pengajaran kepada siswa dengan efisien dan kompatibel.
Oleh
karena itu seorang pendidik di dalam menjalankan tugasnya, di samping
mengajarkan ilmu pengetahuan juga harus dapat membuat hubungan timbal balik
terhadap anak didik. Sebab pekerjaan guru itu menyangkut beberapa faktor yaitu
:
- Jiwa atau kepribadian anak yang satu sama lainnya berbeda keadaannya, pertumbuhan dan perkembangannya serta wataknya, yang kesemua itu membutuhkan bimbingan yang tepat dari guru.
- Kepribadian guru itu sendiri merupakan alat yang sangat tajam bagi pelaksanaan pendidikan anak di dalam pendidikan sekolah, sehingga kepribadian guru menjadi ciri dari kesuksesannya.
- Ilmu pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru,seperti metodologi pengajaran, karena dengan ilmu pengetahuan inilah yang akan masuk pada jiwa anak didik.
Dengan mengerti cara mendidik yang
benar, setiap guru dapat melihat dan mengembangkan potensi peserta didiknya.
Seseorang yang bisa menemukan bakat dan potensi dirinya akan merasa terpacu untuk
mengembangkan kemampuan dirinya jika ditangani dengan tepat.
Jika dari kecil sudah memiliki karakter
yang baik, kemungkinan ketika dewasa juga akan memiliki kepribadian yang baik.
Ketika dewasa diharapkan memiliki mental yang kuat, memiliki sifat kejujuran
serta keuletan yang bisa bersaing pada era globalisasi ini. Dan pada akhirnya
bisa meningkatkan taraf hidup.
Berbeda dengan orang yang pernah mendapatkan
pendidikan dari keluarga maupun sekolah. Orang yang tidak mendapatkan
pendidikan atau bahkan menganggap pendidikan itu tidak penting biasanya
memiliki karakter yang kurang baik. Orang yang tidak berpendidikan cenderung
mempunyai sifat pesimis, mudah menyerah dan putus asa. Terkadang mudah
terpengaruh lingkungan dan berdampak pada tingkah laku yang kurang baik. Dengan
tidak mempunyai pendidikan dan karakter yang kuat, seseorang akan mudah kalah
dalam persaingan hidup. Hal itu akan berakibat pada keterbelakangan dan
kemiskainan.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Pendidikan merupakan penentu kemajuan
suatu bangsa. Pendidikan merupakan pilar utama dalam pengembangan kepribadian.
Pendidikan karakter sebaiknya ditanamkan sejak dini. Melalui lembaga pendidikan
atau sekolah yang menerapkan kurikulum pendidikan, guru dituntut untuk bisa
mengoptimalkan potensi anak. Dengan berkembangnya potensi anak diharapkan
dewasa nanti mempunyai mental yang kuat dan berkepribadian baik sehingga mampu
bersaing di era global. Dan pada akhirnya terciptanya peningkatan taraf hidup.
B. Saran
Demi mewujudkan cita-cita bangsa penulis
memberikan saran untuk tidak mengabaikan pendidikan. Untuk orang tua harusnya
memberikan pendidikan kepada anaknya sejak dini. Dan untuk para guru agar bisa
menerapkan kurikulum pendidikan dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Fudyartanta,
ki. 2010. Membangun Kepribadian Watak
Bansa. Jakarta: Pustaka Pelajar
Julian, james,M., John, Alfred. 2008. Belajar
Kepribadian: The Accelerated Learning for
personality. Yogyakarta: Pustaka Baca
Subroto, suryo, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Hambali, Adang dan Jaenudin,ujam. 2013. Psikologi Kepribadian. Bandung: Pustaka
Setia
Yusuf,Syamsul, L.N, Nurihsan,Juntika. 2007. Teori Kepribadian. Bandung: Rosda Karya
Badan pembinaan hukum. 2010. Undang-Undang Negara RI. Jakarta: Kementeriaan Hukum dan HAM
http://www.weblog.web.id/2012/12/pengertian-pendidikan-manfaat-tujuan.html
diakses tanggal 28 september 2014
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kepribadian-menurut-ahli.html
diakses tanggal 28 September 2014